Friday 26 December 2014

Tata Cara, Niat dan Doa Sholat Witir, Sebelum Tidur dan Tahajud

~ Shalat Witir. . . ~
Bismillaahiir rahmanniir rahiim. . .
Sholat Witir adalah Sholat Sunnah yang Bilangannya Ganjil, Biasa dilakukan pada Malam Hari sebagai Penutup dari Sholat malam (Tahajjud) / Sholat Terawih.
Bilangan Sholat Witir adalah Ganjil.
Bisa Di lakukan sedikitnya Satu Raka'at, dan Biasanya yang banyak di lakukan adalah Tiga Raka'at dengan Dua salam.
Dari Abu Hurairah r.a , bahwa Ia Berkata :
"Kekasihku Rasulullah salallahu 'alaihi wassallam Mewasiatkan kepadaku Tiga Hal, Yaitu : Puasa Tiga Hari setiap Bulan, Dua Raka'at Sholat Dhuha, dan Sholat Witir sebelum Tidur".
(HR. Muttafaq 'alaihi).
Diriwiyatkan dari Abu Ayyub al-Anshari r.a , bahwa Rasulullah salallahu 'alaihi wassallam. Bersabda :
"Sholat Witir adalah Haq bagi setiap Orang Muslim. Maka Siapa yang Ingin Mengerjakan Lima Raka'at maka Kerjakanlah. Siapa yang Ingin mengerjakan Tiga Raka'at maka Kerjakanlah. Dan Siapa yang Ingi mengerjakan Satu Raka'at, maka Kerjakanlah".
(HR. Imam Abu Dawud, Ibnu Majah, dan An-Nasa'i).
Paling banyak Sebelas Raka'at tiap Dua Raka'at Salam dan yang Terakhir Satu Salam..
~ Surat yang dibaca pada Raka'at Pertama adalah Surat Al-Aa'la : 1-19.
~ Surat yang di baca pada Raka'at Kedua adalah Surat Al-Kafirun : 1-6. Atau Surat2 yang lainnya.
~ Sedang dalam Raka'at Paling Akhir (yang Ganjil) adalah Surah Al-Ikhlas : 1-4, Surah Al-Falaq : 1-5, Surah An-Nas : 1-6.
** Waktu Mengerjakan Sholat Witir adalah sepanjang malam, Sesudah Shalat Isya atau Sesudah Sholat Tahajjud, sedang di Bulan Ramadhan adalah sesudah Sholat Terawih.
Jadi Shokat Witir tidak hanya di kerjakan di Bulan Ramadhan saja, tetapi di Kerjakan pada Tiap-tiap malam walaupun hanya satu Raka'at..
Rasulullah salallahu 'alaihi wassallam. Bersabda : "Sesungguhnya Allah telah Menambahkan untuk kalian Satu Sholat yaitu Shalat Witir. Maka Kerjakanlah Sholat Witir antara Sholat Isya hingga Sholat Shubuh".
(HR. Imam Ahmad dari Abu Basrah).

** Lafadzh Niat Sholat Witir Dua Raka'at.
ﺃُﺻَﻠِّﻲْ ﺳُﻨَّﺔَ ﺍﻟْﻮِﺗْﺮِ ﺭَﻛْﻌَﺘَﻴْﻦِ ﻣُﺴْﺘَﻘْﺒِﻞَ ﺍﻟْﻘِﺒْﻠَﺔِ
ﻣَﺄْﻣُﻮْﻣًﺎ ﻟِﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

"Ushaallii Sunnatal Witri Rak'atainii Makmumman/Imaaman Lillaahi Ta'allaa."
(Aku Niat Sholat Sunnah Witir Dua Raka'at sebagai Makmum/Imam karena Allah Ta'ala).

** Lafadzh Niat Sholat Witir Satu Raka'at.
ﺃُﺻَﻠِّﻲْ ﺳُﻨَّﺔَ ﺍﻟْﻮِﺗْﺮِ ﺭَﻛْﻌَﺔً ﻣُﺴْﺘَﻘْﺒِﻞَ ﺍﻟْﻘِﺒْﻠَﺔِ ﻣَﺄْﻣُﻮْﻣًﺎ
ﻟِﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

"Ushaallii Rak'atal Witri Sunnatan Makmuuman/Imaaman Lillaahii Ta'allaa".
(Aku Niat Sholat Witir Satu Raka'at sebagai Makmum/Imam karena Allah Ta'ala).

Lafaz niat shalat Witir 3 rakaat
ﺃُﺻَﻠِّﻲْ ﺳُﻨَّﺔَ ﺍﻟْﻮِﺗْﺮِ ﺛَﻠَﺎﺙَ ﺭَﻛَﻌَﺎﺕٍ ﻣُﺴْﺘَﻘْﺒِﻞَ
ﺍﻟْﻘِﺒْﻠَﺔِ ﻣَﺄْﻣُﻮْﻣًﺎ ﻟِﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
usholli sunnatal witri tsalatsa raka’atin
mustaqbilalqiblati ma-muman lillahi ta’ala
(Saya niat sholat witir tiga rokaat dengan menghadap qiblat menjadi
mamum karena Allah ta’ala.)

Ali r.a , Berkata : "Sholat Witir itu tidak diharuskan sebagaimana Sholat Wajib. Akan tetapi, Rasulullah saw. Selalu mengerjakannya.
Beliau Bersabda : "Allah itu Witir (Ganjil) dan Suka pada yang Ganjil, maka Sholat Witirlah kalian, wahai Ahli Qur'an".
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

Dari Aisyah r.a , Berkata : "Dari semua waktu-waktu malam, Rasulullah saw. Mengerjakan Sholat Witir. Beliau pernah Mengerjakan Sholat Witir pada Permulaan Malam, pernah pada Tengah Malam, dan Pernah pada Akhir Malam, serta paling Akhir Beliau mengerjakan Sholat Witir pada Waktu Sahur".
(HR. Muttaffaq 'alaih).

Dari Ibnu Umar r.a , Berkata , Nabi saw. Bersabda : "Akhiri Sholat Malammu dengan yang Ganjil (Witir)".
(HR. Muttafaq 'alaih)

*** Do'a Sesudah Sholat Witir.

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ إِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلاً صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِيْنًا قَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَى عَنِ النَّاسِ.
اَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخَشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا، وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللَّهُ، يَا اَللَّهُ، يَا اَللَّهُ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.


"Allaahumma innaa nas-aluka iimaaman daa-iman wa nas-aluka Qalban khaasyi'an wa nas aluka 'ilman naafi'an wa nas-aluka yaqiinan shaadiqan wa nas-aluka 'amalan shaalihan wa nas-aluka diinan qayyiman wa nas-aluka khairan katsiiran wa nas-aluka 'afwawal 'aafiyata wa nas-aluka tamaamal 'aafiyati wa nas-alukasy Syukra'alal 'aafiyati wa nas-aluka ghinaa 'aninnaasi.
Allaahumma rabbanaa taqqabbal minnaa shalaatanaa washiyaamanaa wa qiyaamanaa wa takhasysyu'anaa wa tadharru'anaa wa ta'abbudunaa wa tammim taqshiiranaa ya Allaahu ya Allaahu ya Allaahu ya Arhamar raahimiina wa shallallaahu 'alaa khairi khalqihi muhammaadin wa 'alaa aalihii wa shahbihii ajma'iina wal hamdu lillaahi rabbil 'aalamiina..."
Artinya :
"Wahai Tuhanku !! Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang Langeng, kami memohon kepada-Mu Hati yang Khusyuk, kami memohon kepada-Mu Ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu Keyakinan yang Benar, kami memohon kepada-Mu Amal yang Shaleh, kami memohon kepada-Mu Agama yang Lurus, kami memohon kepada-Mu Kebaikan yang Banyak, kami memohon kepada-Mu Ampunan dan Kesehatan, kami memohon kepada-Mu Kesehatan yang Sempurna, kami memohon kepada-Mu Bersyukur atas Kesehatan, dan kami memohon kepada-Mu Kecukupan dari semua Manusia.
Wahai Tuhanku !! Tuhan kami, Terimalah Sholat kami, Puasa kami, Rukuk kami, Khusyuk kami, kerendahan kami, dan Pengabdian kami serta sempurnakanlah kekurangan kami.
Wahai Allah.. !! Wahai Allah.. !! Wahai Allah..!!
Wahai Dzat yang Maha Penyayang !! Berilah kesejahteraan kepada sebaik-baik Makhluk yakni Nabi Muhammad, kepada keluarganya dan kepada semua sahabatnya, dan Segala Puji bagi Allah Tuhan semesta Alam".
Aamiin ya rabbal alamiin..

Thursday 25 December 2014

Tata Cara dan Bacaan Sholat Dhuha, Manfaat dan Rahasianya

SHOLAT DHUHA
Pengertian Shalat Dhuha 
Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dilakukan setelah terbit matahari sampai menjelang masuk waktu zhuhur. Afdhalnya dilakukan pada pagi hari disaat matahari sedang naik ( kira-kira jam 9.00 ). Shalat Dhuha lebih dikenal dengan shalat sunah untuk memohon rizki dari Allah, berdasarkan hadits Nabi : ” Allah berfirman : “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang ( Shalat Dhuha ) niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya “ (HR.Hakim dan Thabrani).

Hadits Rasulullah SAW terkait Shalat Dhuha

  • Barang siapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana disurga” (H.R. Tirmiji dan Abu Majah)
  • “Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (H.R Tirmidzi)
  • “Dari Ummu Hani bahwa Rasulullah SAW shalat dhuha 8 rakaat dan bersalam tiap dua rakaat.” (HR Abu Daud)
  • “Dari Zaid bin Arqam ra. Berkata,”Nabi SAW keluar ke penduduk Quba dan mereka sedang shalat dhuha‘. Beliau bersabda,?Shalat awwabin (duha‘) berakhir hingga panas menyengat (tengah hari).” (HR Ahmad Muslim dan Tirmidzi)
  • “Rasulullah bersabda di dalam Hadits Qudsi, Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat shalat dhuha, karena dengan shalat tersebut, Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.” (HR Hakim & Thabrani)
  • “Barangsiapa yang masih berdiam diri di masjid atau tempat shalatnya setelah shalat shubuh karena melakukan i’tikaf, berzikir, dan melakukan dua rakaat shalat dhuha disertai tidak berkata sesuatu kecuali kebaikan, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun banyaknya melebihi buih di lautan.” (HR Abu Daud)

Manfaat dan Makna Shalat Dhuha

Ada yang mengatakan bahwa shalat dhuha juga disebut shalat awwabin. Akan tetapi ada juga yang mengatakan bahwa keduanya berbeda karena shalat awwabin waktunya adalah antara maghrib dan isya.

Waktu shalat dhuha dimulai dari matahari yang mulai terangkat naik kira-kira sepenggelah dan berakhir hingga sedikit menjelang masuknya waktu zhuhur meskipun disunnahkan agar dilakukan ketika matahari agak tinggi dan panas agak terik. 

Adapun diantara keutamaan atau manfaat shalat dhuha ini adalah apa yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Daud dan Ahmad dari Abu Dzar bahwa Rasulullah saw bersabda,”Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab setiap kali bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh orang lain agar melakukan amal kebaikan adalah sedekah, melarang orang lain agar tidak melakukan keburukan adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu maka cukuplah mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.”

Juga apa yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud dari Buraidah bahwa Rasulullah saw bersabda,”Dalam tubuh manusia itu ada 360 ruas tulang. Ia harus dikeluarkan sedekahnya untuk tiap ruas tulang tersebut.” Para sahabat bertanya,”Siapakah yang mampu melaksanakan seperti itu, wahai Rasulullah saw?” Beliau saw menjawab ,”Dahak yang ada di masjid, lalu pendam ke tanah dan membuang sesuatu gangguan dari tengah jalan, maka itu berarti sebuah sedekah. Akan tetapi jika tidak mampu melakukan itu semua, cukuplah engkau mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.”

Didalam riwayat lain oleh Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairoh berkata,”Nabi saw kekasihku telah memberikan tiga wasiat kepadaku, yaitu berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, mengerjakan dua rakaat dhuha dan mengerjakan shalat witir terlebih dahulu sebelum tidur.”

Jumhur ulama mengatakan bahwa shalat dhuha adalah sunnah bahkan para ulama Maliki dan Syafi’i menyatakan bahwa ia adalah sunnah muakkadah berdasarkan hadits-hadits diatas. Dan dibolehkan bagi seseorang untuk tidak mengerjakannya.


Cara melaksanakan Shalat Dhuha :

Shalat Dhuha minimal dua rakaat dan maksimal duabelas rakaat, dilakukan secara Munfarid (tidak berjamaah), caranya sebagai berikut :
  • Niat shalat dhuha didalam hati berbarengan dengan Takbiratul ihram :
“Ushalli Sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”
 Artinya :
“Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah ta’ala

  • Membaca doa Iftitah
  • Membaca surat al Fatihah
  • Membaca satu surat didalam Alquran. Afdholnya rakaat pertama membaca surat Asy-Syam  dan rakaat kedua surat Al Lail  
  • Ruku’ dan membaca tasbih tiga kali
  • I’tidal dan membaca bacaannya
  • Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali
  • Duduk diantara dua sujud dan membaca bacaanya
  • Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali
  • Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali. Rakaat-rakaat selanjutnya dilakukan sama seperti contoh diatas.

Bacaan Doa Sholat Dhuha Lengkap Bahasa Arab – Bahasa Indonesia dan Artinya
اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
ALLAHUMMA INNADH DHUHA-A DHUHA-UKA, WAL BAHAA-A BAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL ISHMATA ISHMATUKA. ALLAHUMA INKAANA RIZQI FIS SAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’ASARAN FAYASSIRHU, WAINKAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU, WA INKAANA BA’IDAN FA QARIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDRATIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBADIKASH SHALIHIN.

Artinya: “Ya Alloh, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Alloh, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.